Pemkab Cirebon Bahas Pembentukan BUMD Pangan untuk Serap Hasil Panen Bawang Merah

Oct 11, 2024 - 18:03
Pemkab Cirebon Bahas Pembentukan BUMD Pangan untuk Serap Hasil Panen Bawang Merah
Pj Bupati Cirebon Wahyu Mijaya (dua dari kanan) saat meninjau panen bawang merah di Cirebon, Jawa Barat. (Antara)

Cirebon - Pemerintah Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, tengah membahas pembentukan badan usaha milik daerah (BUMD) di sektor pangan untuk membantu menyerap hasil panen bawang merah dari para petani.

"Pembentukan BUMD pangan merupakan bagian dari upaya jangka panjang kami, dan saat ini proses pembentukannya sedang berjalan," ujar Penjabat (Pj) Bupati Cirebon Wahyu Mijaya di Cirebon, Kamis (10/10/2024).

Wahyu menjelaskan, pembentukan BUMD pangan bertujuan untuk memastikan kelancaran distribusi komoditas bawang merah yang menjadi salah satu produk unggulan daerah tersebut. Langkah ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi kesejahteraan para petani.

Menurut data yang disampaikan Wahyu, potensi lahan pertanian bawang merah di Kabupaten Cirebon mencapai 4.000 hektare yang tersebar di tujuh kecamatan, dengan tingkat produktivitas sekitar 10 ton per hektare. Hasil panen ini biasanya tidak hanya dipasarkan di Kabupaten Cirebon, tetapi juga didistribusikan ke berbagai daerah di Jawa Barat.

"Kami yakin langkah ini bisa menjadi solusi untuk mengatasi hasil panen yang melimpah, sekaligus memberikan dampak positif bagi perekonomian Kabupaten Cirebon," lanjut Wahyu.

Selain membahas pembentukan BUMD, Pemkab Cirebon juga telah berdiskusi dengan para petani untuk mencari solusi atas berbagai permasalahan, termasuk kendala terbatasnya akses pengairan akibat musim kemarau. Upaya ini dilakukan untuk memastikan siklus panen tetap berjalan tanpa gangguan.

"Kami sedang berupaya mencari solusi agar masalah pengairan ini tidak mempengaruhi produksi panen," tambahnya.

Dengan adanya BUMD pangan ini, diharapkan dapat menstabilkan harga bawang merah di pasaran dan menjaga ketersediaan stok hasil panen, sehingga produk yang dihasilkan tidak terbuang sia-sia. Wahyu juga menambahkan bahwa upaya ini merupakan bagian dari kebijakan untuk mengendalikan inflasi, mengingat bawang merah menjadi salah satu komoditas penyumbang inflasi di wilayah Cirebon.